The Power Of Love | ||
Karisma 2012..... | ||
“seseorang
yang memiliki rasa cinta dan kasih sayang, maka dia akan rela
berkorban apapun untuk yang dicintanya, karena kekuatan cinta sangat
dahsyat yang mampu menerjang pagar-pagar kokoh yang menghadangnya”
Cinta
dan kasih sayang adalah karunia indah yang diberikan allah kepada
setiap makhluknya, berkat curahan cinta seseorang rela berkorban
melakukan manfaat apapun untuk yang dicintainya meskipun itu sangat
berat dan banyak onak dan duri. Seseorang yang benar-benar cinta pada
tubuhnya maka ia akan rela meninggalkan rokoknya, seseorang yang cinta
pada orang tuanya maka ia akan manfaatkan dengan baik uang yang
diamanahkan padanya, cinta pada ilmu maka ia akan belajar dengan
sungguh-sungguh. Begitulah the power of love yang seharusnya kita
pahami dan ditanamkan pada diri kita, sehingga dapat dibayangkan betapa
manisnya menapaki kehidupan dengan pengorbanan cinta. menuntut ilmu
dengan cinta, membelanjakan uang dari orang tua dengan cinta, dan
menjaga tubuh dari bahayanya asap nikotin karena cinta.
Cinta
kepada allah-lah merupakan cinta tertinggi dari sekian banyak cabang
cinta yang ada didunia ini. yang dapat menyingkirkan dan mengalahkan
cinta-cinta yang lain. Kecintaan yang tiada lawan bandingnya.
Seorang
sufi wanita dari Basrah yaitu Rabi'ah Al- Adawiyah pernah berkata
ketika beliau berziarah ke makam Rasulullah Saw. : "Maafkan aku ya
Rasul, bukan aku tidak mencintaimu, akan tetapi hatiku telah tertutup
untuk cinta yang lain, karena telah penuh cintaku kepada Allah Swt".
Begitulah
the power of love seorang Rabiah Al-Adawiyah kepada allah yang
kekuatanya mampu mengalahkan cinta-cinta lain, kecintaaan yang paling
tertinggi kepada sang maha pemilik cinta. akan tetapi bukan berarti
tidak dibenarkan cinta pada yang lain. Karena cinta kepada rasul, cinta
kepada istri, cinta kepada hewan, cinta kepada harta, cinta kepada
teman-teman adalah merupakan suatu bentuk cinta kepada allah. Dan dia
adalah tempat berpusatnya cinta. (Center of the love)
Sewaktu
masih kecil Husain cucu Rasulullah Saw. bertaya kepada ayahnya,
Sayidina Ali ra: "Apakah ayah mencintai Allah?" Ali ra menjawab, "Ya".
Lalu Husain bertanya lagi: "Apakah ayah mencintai kakek dari Ibu?" Ali
ra kembali menjawab, "Ya". Husain bertanya lagi: "Apakah ayah
mencintai Ibuku?" Lagi-lagi Ali menjawab,"Ya". Husain kecil kembali
bertanya: "Apakah ayah mencintaiku?" Ali menjawab, "Ya". Terakhir Si
Husain yang masih polos itu bertanya, "Ayahku, bagaimana engkau
menyatukan begitu banyak cinta di hatimu?" Kemudian Sayidina Ali
menjelaskan: "Anakku, pertanyaanmu sungguh hebat! Cintaku pada kekek
dari ibumu (Nabi Saw.), ibumu (Fatimah ra) dan kepada kamu sendiri
adalah kerena cinta kepada Allah". Karena sesungguhnya semua cinta itu
adalah cabang-cabang cinta kepada Allah Swt. Setelah mendengar jawaban
dari ayahnya itu Husain jadi tersenyum mengerti.
Kecintaan
seseorang kepada keluarga, harta, kedudukan adalah suatu yang lumrah,
siapapun akan berkorban untuk menjaga keluarganya, hartanya, dan
kedudukanya dikarenakan besarnya rasa cinta. akan tetapi waspadalah
akan kecintaan terhadap mereka, jangan sampai menjauhkan atau bahkan
sampai melupakan cintanya kepada allah sang pemilik cinta yang hakiki.
Kecintaan yang harus lebih diunggulkan dari pada cinta yang lain, dan
ini adalah merupakan tolak ukur mengenai keimanan seseorang. Nabi Saw
pernah bersabda;
"Belum sempurna imam seseorang itu hingga ia Mencintai Allah dan Rasulnya melebihi cintanya dari pada yang lain".
Seseorang yang mencintai allah maka dia juga akan mencintai makhluk yang lain, karena cinta kepada allah tidak akan membuat seseorang merusak cintanya kepada yang lain justru malah sebaliknya akan sangat mencintainya karena allah. Akan tetapi cinta yang berlebihan kepada makhluk bisa jadi melupakan akan cinta kepada allah.
Jadi
teringat sepenggal nasehat Aa Gym dalam ceramahnya, "hati-hati jika
mencintai makhluk, jangan sampai karena hadirnya makhluk cintamu kepada
Sang pencipta makhluk menjadi berkurang, karena suatu saat nanti
makhluk yang kamu cintai itu bisa saja diambil dari sisi kamu"
Teman
pembaca sekalian, jadi mari, dan silahkanlah bercinta dan mencintai,
cinta yang segalanya hanya karena sang pemilik cinta. Cinta yang
bernilai ibadah jika disandarkan karena cinta kepadanya. Dan dia adalah
cinta yang lebih berharga dari pada dunia beserta isinya.
"Ya
Allah karuniakanlah kepada kami kecintaan kepada-Mu, kecintaan kepada
orang yang mencintai-Mu dan kecintaan apa saja yang mendekatkan diri
kami pada kecintaan-Mu. Jadikanlah dzat-Mu lebih kami cintai dari pada
air yang dingin bagi orang yang dahaga." Wallahu a’lam.
|
Sabtu, 14 Juli 2012
The Power Of Love....
Langganan:
Postingan (Atom)