Rabu, 24 Oktober 2012

Tugas UTS Komunikasi Massa


Analisis Ciri – ciri Komunikasi Massa
Media Elektronik : Metro TV
 

 
Company Profile

MetroTV adalah sebuah stasiun televisi swasta Indonesia yang didirikan oleh PT Media Televisi Indonesia. Stasiun ini resmi mengudara sejak 25 November 2000 di Jakarta.
Sejarah

PT Media Televisi Indonesia merupakan anak perusahaan dari Media Group, suatu kelompok usaha media yang dipimpin oleh Surya Paloh, yang juga merupakan pemilik surat kabar Media Indonesia. PT Media Televisi Indonesia memperoleh izin penyiaran atas nama "MetroTV" pada tanggal 25 Oktober 1999. Pada tanggal 25 November 2000, MetroTV mengudara untuk pertama kalinya dalam bentuk siaran uji coba di 7 kota. Pada awalnya hanya bersiaran 12 jam sehari, sejak tanggal 1 April 2001, MetroTV mulai bersiaran selama 24 jam. Dari awalnya memulai operasi dengan 280 orang karyawan, saat ini MetroTV mempekerjakan lebih dari 900 orang, sebagian besar di ruang berita dan daerah produksi.

Struktur dewan direksi MetroTV saat ini adalah sebagai berikut:
No
Nama  
Jabatan     
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Adrianto Machribie     
Suryopratomo
Lestary Luhur     
Ana Widjaja     
John Balonso   
Elman Saragih     
Presiden Direktur
Direktur Pemberitaan
Direktur Penjualan dan Pemasaran
Direktur Keuangan dan Administrasi
Direktur Teknik
Pemimpin Redaksi

Analisis Ciri-ciri Komunikasi Massa
1.      Komunikator dalam komunikasi massa melembaga
Pada stasiun televisi Metro TV ini memiliki susunan yang melembaga karena dikerjakan secara team sehingga memenuhi ciri-ciri komunikasi massa yang mana setiap periodenya akan mengalami pergantian, sejak berdiri hingga saat ini telah terjadi pergantian direktur sebanyak 3 kali.
2.      Komunikan dalam komunikasi massa bersifat heterogen
Komunikan dalam acara-acara yang di sajikan oleh Metro TV begitu sangat beragam. Namun stasiun televisi ini memiliki ciri tersendiri yang kebanyakan menyajikan program berita yang dapat dinikmati semua kalangan mulai remaja, pebisnis, dan orang-orang yang memerlukan berita yang secara cepat dilaporkan.
3.      Pesannya bersifat umum
Pesan yang disampaikan juga bersifat umum, karena mencakup semua aspek dalam kehidupan ini yang meliputi masalah ekonomi, pemerintahan, dan sosial masyarakat yang terjadi di sekitar kita saat ini.
4.      Komunikasinya berlangsung satu arah
Dalam hal ini komunikasi yang disajikan Metro TV merupakan satu arah karena komunikan tidak dapat secara langsung memberikan respon kepada komunikator. Namun dalam salah satu acara Metro TV juga menyajikan acara yang bisa langsung direspon oleh komunikannya melalui program acara Suara Anda.
5.      Komunikasi massa menimbulkan keserempakan
Program acara yang disajikan Metro TV dapat menimbulkan keserempakan. Contoh saat kita melihat acara Mario Teguh Golden Ways secara tidak langsung teman-teman kita, tetangga kita juga menyaksikan acara tersebut. Oleh karenanya komunikasi bisa di sebut dapat menimbulkan keserempakan.
6.      Komunikasi massa mengandalkan peralatan teknis
Dalam penyajian yang dikemas dalam program unggulan Metro TV menggunakan peralatan teknis untuk mendukung terselenggaranya program tersebut. Seperti ketika program Suara Anda selain disiarkan secara live program tersebut juga bisa langsung di respon melalui telepon oleh komunikannya.
7.      Komunikasi massa dikontrol oleh Gatekeeper
Dalam hal ini Metro TV membuat team redaktur yang difungsikan untuk mengontrol informasi yang akan di sajikan pada komunikan sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman atau salah persepsi terhadap berita yang disampaikan.


Analisis Ciri – ciri Komunikasi Massa
Media Cetak : Majalah Ummi
  

Company Profile

Majalah Wanita Ummi mulai terbit sejak April 1989 majalah wanita muslim yang mempunyai slogan “identitas wanita Islami” ini sangat baik untuk di konsumsi wanita mulai dari remaja putri sampai ibu rumah tangga. Majalah Ummi dikemas dengan bahasan yang menarik, lugas, dan bersahabat sehingga dapat diterima dan menjadi majalah favorit keluarga. Redaksi majalah yang beralamatkan di Jl. Mede No. 42 A Utan Kayu, Jakarta Timur 13120 juga mempunyai website online yang dapat di akses melalui internet di www.ummi-online.com

Struktur dewan redaksi Majalah Ummi saat ini adalah sebagai berikut:
No
Nama  
Jabatan     
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Dwi Septiawati
Helmi Saleh
Meutia Geumala
Rahmi Rizal
Aini Firdaus
Didi Muardi
Pimpinan Umum / Penanggung jawab
Kepala divisi operasional
Pemimpin Redaksi
Redaktur Pelaksana
Redaktur
Reporter

Analisis Ciri-ciri Komunikasi Massa
1.      Komunikator dalam komunikasi massa melembaga
Susunan redaktur yang dimiliki oleh Majalah Ummi merupakan ciri komunikasi massa yang disampaikan secara melembaga kepada komunikannya. Sehingga dalam penyusunan majalah tersebut melibatkan banyak orang untuk mengahasilkan informasi yang bisa di teeima dengan baik oleh komunikannya.
2.      Komunikan dalam komunikasi massa bersifat heterogen
Komunikan Majalah Ummi bersifat heterogen walau hanya dikhususkan untuk wanita tidak menutup kemungkinan pria juga ikut membaca. Karena content yang disajikan oleh redaksi juga beragam informasi yang dibutuhkan oleh komunikannya.
3.      Pesannya bersifat umum
Pesan yang disampaikan dalam Majalah Ummi bersifat umum artinya semua kalangan bisa menikmati berita yang disajikan di dalamnya baik mengenai pendidikan, gaya hidup, dam tips-tips khususnya untuk wanita.
4.      Komunikasinya berlangsung satu arah
Komunikasi yang dipakai pada majalah ini berlangsung satu arah dimana komunikan tidak dapat memberikan respon secara langsung terhadap isi berita yang disajikan oleh redaksi. Namun pembaca juga diberikan rubrik khusus untuk usulan dan saran terhadap redaksi.
5.      Komunikasi massa menimbulkan keserempakan
Banyaknya diterbitkannya Majalah Ummi setiap edisinya merupakan salah satu bukti bahwa penerbitan majalah tersebut menimbulkan keserempakan karena di baca oleh dan dinikmati banyak orang informasi yang disajikan redaksi.
6.      Komunikasi massa mengandalkan peralatan teknis
Dalam menunjang terbitnya Majalah Ummi tentunya di dukung dengan peralatan-peralatan teknis yang digunakan oleh tim redaktur untuk mencari dan mengumpulkan berita yang akan disampaikan kepada para pembacanya.
7.      Komunikasi massa dikontrol oleh Gatekeeper
Sebelum penerbitan Majalah Ummi dilakukan editing terhadap isi yang akan disampaikan kepada pembaca sehingga disinilah fungsi editor sebagai gatekeeper terhadap isi pesan yang akan disampaikan kepada pembaca.

Kamis, 13 September 2012

Tugas 1 Pre Test Komunikasi Massa


Tugas 1
Pre Test Komunikasi Massa

1.      Apakah ada perbedaan antara televisi, radio, dan surat kabar?
2.      Persamaan antara surat kabar, majalah, tabloid?
3.      Proses komunikasi massa yang Anda ketahui, jelaskan dan sebutkan tokohnya!

Jawab:
1.      Perbedaan antara televisi, radio dan surat kabar
a.      Televisi merupakan media elektronik yang dapat dilihat dan didengarkan oleh pemirsa di mana televisi merupakan media yang bersifat personal yang memiliki ruang jangkau yang luas yang disampaikan secara cepat dan langsung namun tidak dapat di ulang dan waktunya terbatas sehingga memerlukan perhatian yang khusus.
b.   Radio merupakan media elektronik yang hanya dapat di dengarkan, radio merupakan media yang bersifat personal yang memiliki jangkauan yang luas yang disampaikan secara cepat dan langsung namun tidak dapat di ulang dan waktunya terbatas dan dapat dinikmati sambil beraktifitas.
c.     Surat kabar merupakan media cetak yang hanya dapat di baca, surat kabar merupakan media yang kurang bersifat personal yang memiliki ruang jangkau yang terbatas, memiliki waktu yang leluasa yang bisa di ulang-ulang namun memerlukan perhatian khusus.

2.      Persamaan antara surat kabar, majalah, tabloid
a.       Sama-sama merupakan media cetak
b.    Memiliki waktu penerbitan yang berbeda-beda, ada yang harian, mingguan, bulanan, bahkan ada juga yang terbitnya hanya setahun sekali.
c.    Feedback yang diberikan oleh pembaca tertunda sehingga tidak langsung memberikan umpan balik terhadap berita yang dicetak oleh media tersebut.
d.      Tidak diketahui secara pasti komunikan dan komunikatornya sehingga bersifat anonym.
  
3.      Proses komunikasi massa yang saya ketahui di mana berjalannya sebuah proses komunikasi tidak pernah terlepas dari tiga komponen yakni komunikator, pesan, dan komunikan yang mana apabila salah satu dari komponen tersebut tidak ada maka tidak akan berpengaruh pada komponen lainnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwasanya komunikasi massa merupakan suatu proses di mana komunikator menyampaikan pesannya melalui media massa yang memiliki melampaui jarak agar bisa tersampaikan dan dapat mempengaruhi khalayak dalam jumlah yang banyak.
Tokoh yang menggunakan model ini adalah Schram.

Sabtu, 14 Juli 2012

The Power Of Love....

The Power Of Love
Karisma 2012.....
“seseorang yang memiliki rasa cinta dan kasih sayang, maka dia akan rela berkorban apapun untuk yang dicintanya, karena kekuatan cinta sangat dahsyat  yang mampu menerjang pagar-pagar kokoh yang menghadangnya”
Cinta dan kasih sayang adalah karunia indah yang diberikan allah kepada setiap makhluknya, berkat curahan cinta seseorang rela berkorban melakukan manfaat apapun untuk yang dicintainya meskipun itu sangat berat dan banyak onak dan duri. Seseorang yang benar-benar cinta pada tubuhnya maka ia akan rela meninggalkan rokoknya, seseorang yang cinta pada orang tuanya maka ia akan manfaatkan dengan baik uang yang diamanahkan padanya, cinta pada ilmu maka ia akan belajar dengan sungguh-sungguh. Begitulah the power of love yang seharusnya kita pahami dan ditanamkan pada diri kita, sehingga dapat dibayangkan betapa manisnya menapaki kehidupan dengan pengorbanan cinta. menuntut ilmu dengan cinta, membelanjakan uang dari orang tua dengan cinta, dan menjaga tubuh dari bahayanya asap nikotin karena cinta.
Cinta kepada allah-lah merupakan cinta tertinggi dari sekian banyak cabang cinta yang ada didunia ini. yang dapat menyingkirkan dan mengalahkan cinta-cinta yang lain. Kecintaan yang tiada lawan bandingnya.
Seorang sufi wanita dari Basrah yaitu Rabi'ah Al- Adawiyah pernah berkata ketika beliau berziarah ke makam Rasulullah Saw. : "Maafkan aku ya Rasul, bukan aku tidak mencintaimu, akan tetapi hatiku telah tertutup untuk cinta yang lain, karena telah penuh cintaku kepada Allah Swt".
Begitulah the power of love seorang Rabiah Al-Adawiyah kepada allah yang kekuatanya mampu mengalahkan cinta-cinta lain, kecintaaan yang paling tertinggi kepada sang maha pemilik cinta. akan tetapi bukan berarti tidak dibenarkan cinta pada yang lain. Karena cinta kepada rasul, cinta kepada istri, cinta kepada hewan, cinta kepada harta, cinta kepada teman-teman adalah merupakan suatu bentuk cinta kepada allah. Dan dia adalah tempat berpusatnya cinta. (Center of the love)
Sewaktu masih kecil Husain cucu Rasulullah Saw. bertaya kepada ayahnya, Sayidina Ali ra: "Apakah ayah mencintai Allah?" Ali ra menjawab, "Ya". Lalu Husain bertanya lagi: "Apakah ayah mencintai kakek dari Ibu?" Ali ra kembali menjawab, "Ya". Husain bertanya lagi: "Apakah ayah mencintai Ibuku?" Lagi-lagi Ali menjawab,"Ya". Husain kecil kembali bertanya: "Apakah ayah mencintaiku?" Ali menjawab, "Ya". Terakhir Si Husain yang masih polos itu bertanya, "Ayahku, bagaimana engkau menyatukan begitu banyak cinta di hatimu?" Kemudian Sayidina Ali menjelaskan: "Anakku, pertanyaanmu sungguh hebat! Cintaku pada kekek dari ibumu (Nabi Saw.), ibumu (Fatimah ra) dan kepada kamu sendiri adalah kerena cinta kepada Allah". Karena sesungguhnya semua cinta itu adalah cabang-cabang cinta kepada Allah Swt. Setelah mendengar jawaban dari ayahnya itu Husain jadi tersenyum mengerti.
Kecintaan seseorang kepada keluarga, harta, kedudukan adalah suatu yang lumrah, siapapun akan berkorban untuk menjaga keluarganya, hartanya, dan kedudukanya dikarenakan besarnya rasa cinta. akan tetapi waspadalah akan kecintaan terhadap mereka, jangan sampai menjauhkan atau bahkan sampai melupakan cintanya kepada allah sang pemilik cinta yang hakiki. Kecintaan yang harus lebih diunggulkan dari pada cinta yang lain, dan ini adalah merupakan tolak ukur mengenai keimanan seseorang. Nabi Saw pernah bersabda;
"Belum sempurna imam seseorang itu hingga ia Mencintai Allah dan Rasulnya melebihi cintanya dari pada yang lain".
Seseorang yang mencintai allah maka dia juga akan mencintai makhluk yang lain, karena cinta kepada allah tidak akan membuat seseorang merusak cintanya kepada yang lain justru malah sebaliknya akan sangat mencintainya karena allah. Akan tetapi cinta yang berlebihan kepada makhluk bisa jadi melupakan akan cinta kepada allah.
Jadi teringat sepenggal nasehat Aa Gym dalam ceramahnya, "hati-hati jika mencintai makhluk, jangan sampai karena hadirnya makhluk cintamu kepada Sang pencipta makhluk menjadi berkurang, karena suatu saat nanti makhluk yang kamu cintai itu bisa saja diambil dari sisi kamu"
Teman pembaca sekalian, jadi mari, dan silahkanlah bercinta dan mencintai, cinta yang segalanya hanya karena sang pemilik cinta. Cinta yang bernilai ibadah jika disandarkan karena cinta kepadanya. Dan dia adalah cinta yang lebih berharga dari pada dunia beserta isinya.
"Ya Allah karuniakanlah kepada kami kecintaan kepada-Mu, kecintaan kepada orang yang mencintai-Mu dan kecintaan apa saja yang mendekatkan diri kami pada kecintaan-Mu. Jadikanlah dzat-Mu lebih kami cintai dari pada air yang dingin bagi orang yang dahaga." Wallahu a’lam.

Minggu, 24 Juni 2012

LAPORAN HASIL KUISIONER PROGRAM KULINER DI TELEVISI


LAPORAN HASIL KUISIONER
PROGRAM KULINER DI TELEVISI
Tahun terus berganti. Acara kuliner tetap bertahan di layar kaca. Rupanya, penggemar acara yang berkaitan langsung dengan urusan perut ini tergolong loyal. Berbagai stasiun televisi nasional telah menyiapkan berbagai inovasi program acara kuliner yang akan disajikan kepada penontonnya. Meski bertahan cukup lama, pendekatan acara-acara kuliner di televisi nasional sejatinya tidak banyak berubah. Kebanyakan masih sebatas bagi-bagi resep atau mengajak pemirsa mencicipi makanan di tempat tertentu.
Acara kuliner memang sebaiknya terus mencari pendekatan-pendekatan baru yang sesuai dengan kebutuhan pemirsa. Membagi resep atau mengajak berwisata makanan tidak lagi cukup. Banyak inovasi yang ditawarkan stasiun televisi mulai dari mengajak jalan-jalan atau yang biasa disebut format outdoor dan ada juga yang memasak dan berbagi resep dalam studio siaran atau yang kita sebut format indoor.
Kuliner adalah suatu bagian hidup yang erat kaitannya dengan konsumsi makanan sehari-hari. Kuliner merupakan sebuah gaya hidup yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Karena setiap orang memerlukan makanan yang sangat dibutuhkan sehari-hari. Mulai dari makanan yang sederhana hingga makanan yang berkelas tinggi dan mewah. Semua itu, membutuhkan pengolahan yang serba enak.
Wisata kuliner merupakan perpaduan menikmati suatu makanan sambil menikmati suasana jalan-jalan, bersantai atau sedang berlibur, sehingga memanfaatkan waktu ke tempat-tempat (warung) yang menyediakan makanan khas. Dalam KBBI istilah kuliner memang belum termuat, sehingga untuk mendefinisikan dapat diuraikan secara bebas tanpa menghilangkan makna perpaduan antara berwisata sambil mencari makanan khas.
Pembahasan pertama adalah pada audience profil yang mana menyangkut tentang data pribadi dari responden yang telah mengisi kuisioner program acara kuliner di televisi. Berikut laporan hasil kuisioner selengkapnya:

Tabel 1.1
Data Responden
Data Responden
Jumlah Responden
Prosentase
Laki-Laki
18
60%
Perempuan
12
40%
Jumlah
30
100%
  Sumber data: Jawaban Kuisioner 1.1
Dari tabel di atas diperoleh hasil dari jumlah 30 responden yang telah menjadi audience research pada penelitian ini menyebutkan 18 responden dari laki-laki sebesar 60% sedangkan 12 responden dari perempuan sebesar 40%  yang diambil dari Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sidoarjo yang bertempat di Kampus 2.
Selanjutnya akan dibahas tentang data usia responden yang telah menjadi audience research pada penelitian ini tentang program acara kuliner di televisi. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 1.2
Usia Responden
Umur Responden
Jumlah Responden
Prosentase
17 tahun – 20 tahun
6
20%
20 tahun – 25 tahun
24
80%
Jumlah
30
100%
Sumber data: Jawaban Kuisioner 1.2
Dari tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa responden pada penelitian kali ini yang berumur antara 17 tahun – 20 tahun sebanyak 6 orang (20%), sedangkan yang berumur antara 20 tahun – 25 tahun sebanyak 24 orang (80%).
Selanjutnya akan dibahas tentang data pendidikan terakhir responden yang telah menjadi audience research pada penelitian ini tentang program acara kuliner di televisi. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 1.3
Pendidikan Terakhir Responden
Pendidikan Terakhir
Jumlah Responden
Prosentase
SD
0
0%
SMP
0
0%
SMA
23
77%
SMK
7
23%
Jumlah
30
100%
Sumber data: Jawaban Kuisioner 1.3
Dari tabel tersebut terlihat bahwa kebanyakan pendidikan terakhir responden merupakan lulusan SMA sebanyak 23 orang (77%) dan yang lulusan SMK mencapai 7 orang (23%) dari jumlah 30 responden yang menjadi audience research.
Selanjutnya akan dibahas tentang data program studi (jurusan) responden yang telah menjadi audience research pada penelitian ini tentang program acara kuliner di televisi. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 1.4
Program Studi Responden
Program Studi
Jumlah Responden
Prosentase
Teknologi Hasil Pertanian
20
67%
Agroteknologi
10
34%
Jumlah
30
100%
Sumber data: Jawaban Kuisioner 1.4
Dari tabel tersebut dapat kita lihat bahwa responden merupakan mahasiswa semester II dan IV dari fakultas Pertanian pada jurusan teknologi hasil pertanian sebanyak 20 orang (67%) sedangkan pada jurusan agroteknologi mencapai 10 orang (34%) dari 30 responden.
Selanjutnya akan dibahas tentang data pekerjaan responden yang telah menjadi audience research pada penelitian ini tentang program acara kuliner di televisi. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 1.5
Pekerjaan Responden
Pekerjaan Responden
Jumlah Responden
Prosentase
Pedagang
0
0%
Wiraswasta
1
3%
PNS
0
0%
TNI
0
0%
Polri
0
0%
Karyawan Swasta
5
17%
Lain-lain
24
80%
Jumlah
30
100%
Sumber data: Jawaban Kuisioner 1.5
Dari tabel tersebut di atas dapat kita lihat bahwa mahasiswa yang mempunyai pekerjaan sebagai wiraswasta hanya 1 orang (3%), sedangkan yang menjadi karyawan swasta sebanyak 5 orang (17%), dan yang lain-lain sebanyak 24 orang (80%) di mana banyak yang hanya menjadi mahasiswa, ada juga yang menjadi guru les.
Selanjutnya akan dibahas tentang data pendapatan responden yang telah menjadi audience research pada penelitian ini tentang program acara kuliner di televisi. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 1.6
Pendapatan Responden
Pendapatan Responden
Jumlah Responden
Prosentase
< Rp. 500.000-,
9
30%
Rp. 500.000-, - Rp. 1.000.000
5
16,67%
Rp. 1.100.000-, - Rp. 1.500.000-,
1
3,333%
Rp. 1.600.000-, - Rp. 2.000.000-,
0
0%
>Rp. 2.000.000-,
0
0%
Tidak Berpenghasilan (Mahasiswa)
15
50%
Jumlah
30
100%
Sumber data: Jawaban Kuisioner 1.6
Dari tabel tersebut dapat kita lihat bahwa mahasiswa yang berpendapatan <Rp. 500.000-, sebanyak 9 orang (30%); yang berpendapatan antara Rp. 500.000-, - Rp. 1.000.000 sebanyak 5 orang (16,67)%; yang berpendapatan antara Rp. 1.100.000-, - Rp. 1.500.000-, sebanyak 1 orang (3,333%); sedangkan yang tidak berpenghasilan atau hanya sebagai mahasiswa sebanyak 15 orang (50%).
Selanjutnya akan dibahas tentang data media yang dimiliki responden yang telah menjadi audience research pada penelitian ini tentang program acara kuliner di televisi. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 1.7
Media yang Dimiliki Responden
Media yang Dimiliki
Jumlah Responden
Prosentase
Surat Kabar
4
8,696%
Radio
7
15,22%
Televisi
24
52,17%
Internet
11
23,91%
Jumlah
46
100%
Sumber data: Jawaban Kuisioner 1.7
Dari tabel tersebut dapat kita lihat televisi merupakan yang paling banyak dimiliki oleh responden sebanyak 24 orang pemilih (52,17%); sedangkan yang memiliki internet sebanyak 11 orang (23,91%); yang memiliki radio sebanyak 7 orang (15,22%); dan yang memiliki surat kabar sebanayak 4 orang (8,696%) dari pemilih media yang dimilikinya yang mana seorang responden diperbolehkan memilih lebih dari satu sehingga jumlah pemilihnya menjadi bertambah 46 pemilih dari 30 orang responden.
Selanjutnya akan dibahas tentang data pernahkah responden menonton acara kuliner di televisi. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 2.1
Pernah Menonton Acara Kuliner
Jawaban Responden
Jumlah Responden
Prosentase
Ya
30
100%
Tidak
0
0%
Jumlah
30
100%
  Sumber data: Jawaban Kuisioner 1.1
Dari tabel tersebut secara keseluruhan responden menyatakan pernah menonton acara kuliner yang diadakan di stasiun televisi favorit mereka. Sebanyak 30 orang (100%) menyatakan pernah menonton acara kuliner di televisi.
Selanjutnya akan dibahas tentang program-program acara yang paling diminati responden dalam menonton acara kuliner di televisi. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.2
Program Acara yang Diminati Pemirsa
Program Acara
Jumlah Pemilih
Prosentase
Gula-gula
Wisata Kuliner
Ala Chef
Halal
Fun Cooking
Harmony Alam
Benu Buloe
Mister Laper
Resep Warisan
Foody Rudy
Bango Cita Rasa Nusantara
Menu (Makanan Enak Nusantara)
Easy Cooking
Santapan Nusantara
Koki Kikuk
Sooo Puas
Nikmatnya Dunia
Koki Cilik
Masakan Besar
Resep Cantik
Demo Masak
Koki Friend Bersama Tora Sudiro
Dapur Cobek
Extreme Kuliner
Kungfu Chef
Selera Asal
Cita Rasa William Wongso
Luekoh
Foodvaganza
Masak
16
17
16
2
6
10
13
2
0
3
5
3
0
7
0
0
1
15
3
0
0
1
3
0
9
0
1
2
1
0
11,76%
12,5%
11,76%
1,471%
4,412%
7,353%
9,559%
1,471%
0%
2,206%
3,676%
2,206%
0%
5,147%
0%
0%
0,735%
11,03%
2.206%
0%
0%
0,735%
2,206%
0%
6,618%
0%
0,735%
1,471%
0,735%
0%
Jumlah
136
100%
Sumber data: Jawaban Kuisioner 2.2
Dari tabel di atas posisi paling tertinggi ditempati oleh wisata kuliner yang diasuh oleh Bondan Maknyus di mana dari 30 orang responden menyatakan memilih 17 pemilih (12,5%) yang selanjutnya di ikuti program gula-gula dan ala chef yang dipilih masing sebanyak 16 pemilih (11,76%) dari 30 responden sedangkan posisi ke empat ditempati koki cilik yang dipilih 15 pemilih (11,03%) di mana pada pertanyaan ini responden diperbolehkan memilih lebih dari satu sehingga jumlah pemilih mencapai 136 dari 30 orang responden.
Selanjutnya akan dibahas tentang frekuensi menonton responden dalam menonton acara kuliner di televisi. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.3
Frekuensi Menonton
Frekuensi Menonton
Jumlah Responden
Prosentase
1-2 kali dalam seminggu
24
80%
3-5 kali dalam seminggu
6
20%
6-7 kali dalam seminggu
0
0%
Jumlah
30
100%
  Sumber data: Jawaban Kuisioner 2.3
Dari tabel tersebut dari 30 responden menyatakan 24 orang (80%) menonton acara kuliner 1-2 kali dalam seminggu sedangkan 6 orang responden menyatakan menonton acara kuliner 3-5 kali dalam seminggu.
Selanjutnya akan dibahas tentang durasi menonton responden dalam menonton acara kuliner di televisi. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.4
Durasi Menonton
Durasi Menonton
Jumlah Responden
Prosentase
½ - 2 jam dalam sehari
28
93,33%
3 – 4 jam dalam sehari
2
6,667%
5 – 6 jam dalam sehari
0
0%
Jumlah
30
100%
  Sumber data: Jawaban Kuisioner 2.4
Dari tabel tersebut sebanyak 28 orang (93,33%) menonton acara kuliner selama ½ - 2 jam dalam sehari, sedangkan 2 orang responden menyatakan menonton selama 3-4 jam dalam sehari program acara kuliner di televisi.
Selanjutnya akan dibahas tentang tujuan menonton responden dalam menonton acara kuliner di televisi. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.5
Tujuan Menonton
Tujuan Menonton
Jumlah Responden
Prosentase
Memperoleh Informasi
24
80%
Memperoleh Hiburan
2
6,667%
Mengisi Waktu Luang
4
13,33%
Jumlah
30
100%
  Sumber data: Jawaban Kuisioner 2.5
Tabel di atas menunjukkan 24 orang (80%) menyatakan dengan menonton acara kuliner mereka akan memperoleh informasi baru dari resep-resep yang terus berkembang saat ini, sedangkan 4 orang (13,33%) menyatakan hanya untuk mengisi waktu luang ketika menonton acara kuliner sedangkan 2 orang (6,667%) menyatakan untuk memperoleh hiburan ketika menonton acara kuliner di televisi.
Selanjutnya akan dibahas tentang media yang sering digunakan responden dalam menonton acara kuliner di televisi. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.1
Media yang Sering Digunakan
Media
Jumlah Responden
Prosentase
Surat Kabar
0
0%
Radio
1
3,333%
Televisi
27
90%
Internet
2
6,667%
Jumlah
30
100%
  Sumber data: Jawaban Kuisioner 3.1
Dari tabel tersebut dapat kita ketahui bahwa televisi merupakan prioritas utama yang digunakan responden dalam menonton acara kuliner yang dipilih sebanyak 27 orang (90%) sedangkan 2 orang (6,667%) memilih internet sebagai media menonton acara kuliner dan 1 orang (3,333%) menyatakan menggunakan radio sebagai media yang digunakan mendengarkan acara kuliner.
Selanjutnya akan dibahas tentang format penayangan yang diminati responden dalam menonton acara kuliner di televisi. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.2
Format Penayangan
Format Penayangan
Jumlah Responden
Prosentase
Indoor
4
13,33%
Outdoor
26
86,67%
Jumlah
30
100%
  Sumber data: Jawaban Kuisioner 3.2
Dari tabel tersebut terlihat 26 orang (86.67%) menyatakan memilih format outdoor yang dimaksudkan adalah acara kuliner yang sekaligus mengunjungi tempat-tempat rekreasi yang ada di suatu daerah karena selain mereka mendapatkan informasi tentang kuliner secara tidak langsung responden juga akan mengetahui tempat liburan yang indah akan eksotisme alamnya. Sedangkan 4 orang (13,33%) menyatakan memilih format indoor yang menjadikan studio siaran sebagai dapur.
Selanjutnya akan dibahas tentang stasiun televisi yang diminati responden dalam menonton acara kuliner di televisi. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.4
Stasiun Televisi Favorit
Stasiun Televisi
Jumlah Pemilih
Prosentase
ANTV
INDOSIAR
JTV
TV ONE         
METRO TV    
RCTI  
SCTV
MNCTV
TRANS TV
TRANS 7
SBO TV
MN TV
TVRI
GLOBAL TV
2
4
0
3
2
6
4
5
29
15
1
0
0
4
2,667%
5,333%
0%
4%
2,667%
8%
5,333%
6,667%
38,67%
20%
1,333%
0%
0%
5,333%
Jumlah
75
100%
Sumber data: Jawaban Kuisioner 3.4
Dari tabel tersebut dapat kita lihat bahwa Trans TV merupakan televisi favorit responden yang telah dipilih sebanyak 29 orang (38,67%) tingkatan kedua responden memilih Trans 7 sebagai stasiun televisi favorit responden ketika menonton acara kuliner yang telah dipilih sebanyak 15 orang (20%) dari 30 responden di mana responden diperbolehkan memilih lebih dari satu.
Selanjutnya akan dibahas tentang tingkat pengetahuan responden dalam menonton acara kuliner di televisi. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.5
Tingkat Pengetahuan
Tingkat Pengetahuan
Jumlah Responden
Prosentase
Ya
26
86,67%
Kadang-kadang
3
10%
Tidak
1
3,333%
Jumlah
30
100%
  Sumber data: Jawaban Kuisioner 3.5
Dari tabel tersebut dapat dilihat dengan menonton acara kuliner 26 orang (86,67%) menyatakan menambah pengetahuan tentang perkembangan kuliner saat ini. Sedangkan 3 orang (10%) menyatakan kadang-kadang pengetahuan mereka bertambah dengan menonton acara kuliner. Dan hanya seorang (3,333%) yang menyatakan tidak bertambah pengetahuan setelah menonton acara kuliner tersebut.
Selanjutnya akan dibahas tentang tingkat pengertian responden pada isi (content) dalam acara kuliner di televisi. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.6
Tingkat Pengertian
Tingkat Pengertian
Jumlah Responden
Prosentase
Ya
22
73,33%
Kadang-kadang
8
26,67%
Tidak
0
0%
Jumlah
30
100%
  Sumber data: Jawaban Kuisioner 3.6
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 22 orang (73,33%) menyatakan mengerti akan isi yang disajikan oleh program acara kuliner yang diselenggarakan di stasiun televisi favorit mereka. Sedangkan 8 orang (26,67%) menyatakan kadang-kadang mengerti akan content yang disajikan dalam acara kuliner tersebut.
Selanjutnya akan dibahas tentang tingkat pemahaman responden pada isi (content) dalam acara kuliner di televisi. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.7
Tingkat Pemahaman
Tingkat Pemahaman
Jumlah Responden
Prosentase
Ya
21
70%
Kadang-kadang
8
26,67%
Tidak
1
3,333%
Jumlah
30
100%
  Sumber data: Jawaban Kuisioner 3.7
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa tingkat pemahaman responden mencapai 21 orang (70%) menyatakan paham akan isi yang disajikan program acara kuliner tersebut. Sedangkan 8 orang (26,67%) menyatakan kadang-kadang memahami sedangkan 1 orang (3,333%) menyatakan tidak memahami akan content yang disajikan pada program kuliner tersebut.
Selanjutnya akan dibahas tentang tingkat kepercayaan responden pada isi (content) dalam acara kuliner di televisi. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.8
Tingkat Kepercayaan Isi
Tingkat Kepercayaan
Jumlah Responden
Prosentase
Ya
18
60%
Kadang-kadang
12
40%
Tidak
0
0%
Jumlah
30
100%
  Sumber data: Jawaban Kuisioner 3.8
Dari tabel tersebut menyatakan 18 orang (60%) percaya akan isi content yang disajikan pada program kuliner di televisi sedangkan 12 orang (40%) menyatakan kadang-kadang percaya dengan isi content yang terkandung pada program isi kuliner yang disajikan.
Selanjutnya akan dibahas tentang tingkat kesetujuan responden dalam acara kuliner di televisi. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.9
Tingkat Kesetujuan
Tingkat Kesetujuan
Jumlah Responden
Prosentase
Ya
29
96,67%
Kadang-kadang
1
3,333%
Tidak
0
0%
Jumlah
30
100%
  Sumber data: Jawaban Kuisioner 3.9
Dari tabel tersebut dapat dilihat tingkat kesetujuan responden dalam acara kuliner di televisi 29 orang (96,67%) menyatakan setuju dengan program acara kuliner yang ada dalam stasiun televisi. Sedangkan 1 orang (3,333%) menyatakan kadang-kadang dalam kesetujuan penayangan acara kuliner di televisi.
Selanjutnya akan dibahas tentang tingkat kesetujuan responden dalam acara kuliner di televisi. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.10
Pendapat Tentang Acara Kuliner
Pendapat Tentang Acara Kuliner
Jumlah Responden
Prosentase
Baik
30
100%
Kadang-kadang
0
0%
Tidak baik
0
0%
Jumlah
30
100%
  Sumber data: Jawaban Kuisioner 3.10
Dari tabel tersebut menyatakan 30 orang (100%) mengatakan baik tentang penayangan acara kuliner di televisi. Untuk menambah pengetahuan masyarakat tentang resep-resep terbaru di dunia kuliner.


KESIMPULAN
HASIL AUDIENCE RESEARCH
PROGRAM KULINER DI TELEVISI

Begitu banyak acara kuliner yang diselenggarakan oleh stasiun-stasiun televisi swasta. Banyak inovasi-inovasi yang diberikan untuk menarik para pemirsa berbagai trik telah disiapkan stasiun televisi untuk merancang acara kuliner yang akan ditayangkan pada programnya. Dari sini dapat disimpulkan bahwa para responden memilih televisi sebanyak 24 orang (52,17%) sebagai media yang dimiliki  responden untuk menonton acara kuliner. Sedangkan posisi paling tertinggi ditempati oleh wisata kuliner yang diasuh oleh Bondan Maknyus di mana dari 30 orang responden menyatakan memilih 17 pemilih (12,5%).
Frekuensi responden dalam menonton mencapai 24 orang (80%) menonton acara kuliner 1-2 kali dalam seminggu sedangkan 6 orang responden menyatakan menonton acara kuliner 3-5 kali dalam seminggu. Sebanyak 28 orang (93,33%) menonton dengan durasi selama ½ - 2 jam dalam sehari, sedangkan 2 orang responden menyatakan menonton selama 3-4 jam dalam sehari program acara kuliner di televisi.
Tujuan responden menonton acara kuliner 24 orang (80%) menyatakan dengan menonton acara kuliner mereka akan memperoleh informasi baru dari resep-resep yang terus berkembang saat ini, media televisi merupakan prioritas utama yang digunakan responden dalam menonton acara kuliner yang dipilih sebanyak 27 orang (90%). Dan sebanyak 26 orang (86.67%) menyatakan memilih format outdoor yang dimaksudkan adalah acara kuliner yang sekaligus mengunjungi tempat-tempat rekreasi yang ada di suatu daerah karena selain mereka mendapatkan informasi tentang kuliner secara tidak langsung responden juga akan mengetahui tempat liburan yang indah akan eksotisme alamnya.
Trans TV merupakan televisi favorit responden yang telah dipilih sebanyak 29 orang (38,67%) tingkatan kedua responden memilih Trans 7 sebagai stasiun televisi favorit responden ketika menonton acara kuliner yang telah dipilih sebanyak 15 orang (20%) dari 30 responden di mana responden diperbolehkan memilih lebih dari satu. Dengan menonton acara kuliner 26 orang (86,67%) menyatakan menambah pengetahuan tentang perkembangan kuliner saat ini.
Dapat diketahui bahwa 22 orang (73,33%) menyatakan mengerti akan isi yang disajikan oleh program acara kuliner yang diselenggarakan di stasiun televisi favorit mereka. Sedangkan tingkat pemahaman responden mencapai 21 orang (70%) menyatakan paham akan isi yang disajikan program acara kuliner tersebut. Dan 18 orang (60%) percaya akan isi content yang disajikan pada program kuliner di televisi sedangkan 12 orang (40%) menyatakan kadang-kadang percaya dengan isi content yang terkandung pada program isi kuliner yang disajikan. Sehingga kesetujuan responden dalam acara kuliner di televisi 29 orang (96,67%) menyatakan setuju dengan program acara kuliner yang ada dalam stasiun televisi. Dan seluruh responden sebanyak 30 orang (100%) mengatakan baik tentang penayangan acara kuliner di televisi.


LAPORAN HASIL
AUDIENCE RESEARCH PROGRAM ACARA KULINER
DI TELEVISI PADA FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Perkembangan Teknologi Komunikasi











Disusun Oleh :
Mirzak Mubarrok
102022000006
Muammar Qadafi
102022000008


JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL & POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
2012